Tim dokter hewan di Jambi berhasil melakukan operasi bedah seekor 
tapir langka akibat luka jeratan. Tapir (Tapirus indicus) merupakan 
binatang dilindungi yang banyak diburu untuk dikonsumsi dagingnya atau 
diperdagangkan sebagai hewan eksotik. 
“Operasinya dilakukan tadi pagi pukul 08.30 WIB karena luka dibagian 
kaki kiri tapir tertanam besi jeratan dua tahun lalu,” ujar Kepala Dinas
 Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi, Sepdinal, di Jambi, 
Kamis.
Menurut dia, tapir langka diberi nama Sari itu menderita infeksi berat akibat besi jeratan tertanam dibagian kaki kiri.
“Sebenarnya operasi bisa dilakukan sejak awal. Hanya saja kondisi 
tubuh tapir yang tidak memungkinkan sehingga hari ini baru bisa 
dioperasi,” katanya.
Sementara itu, drh. Wisnu Wardana yang memimpin operasi tersebut menyatakan, operasi berlangsung selama satu jam.
Tim dokter telah berhasil mengangkat tali seling yang tertanam di 
kaki tapir akibat jerat. “Karena sudah terlalu lama tertanam, sempat 
muncul tumor, tapi sudah berhasil diambil saat operasi,” ujarnya. Ia 
memperkirakan dalam waktu dua bulan ke depan kondisi tapir Sari sudah 
membaik.
Menurut dia, tapir berjenis kelamin betina itu dua tahun lalu 
ditemukan warga di Desa Mogasari, daerah Ness, Kabupaten Batanghari. 
Tapir tersebut tercebur ke dalam sumur dengan kondisi kakinya terkena 
jerat.
Setahun kemudian, binatang ini dipindahkan ke kebun binatang Taman 
Rimba Jambi dan menambah koleksi tapir di Taman Rimba Jambi menjadi dua 
ekor.
“Belum lama ini kami pernah melakukan operasi tapir ini, namun gagal 
karena obat biusnya tidak cocok. Sekarang, kami mendapatkan obat bius 
yang dipesan dari Inggris dan cocok untuk operasi,” tambah Wisnu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar