A
. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya
1
. Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos
dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat
kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang,
planet, dan galaksi.
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau
alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa
manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu
mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus.
Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus
mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta,
heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih
cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari
galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang
di alam semesta.
2
. Terbentuknya Alam
Semesta
A . Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory)
Teori Big Bang yaitu teori yang bisa diterima secara
ilmiah sekarang untuk menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta
(universe).Teori ini berbunyi: “ Alam semesta diciptakan kira-kira 15.000.000.000 (lima belas trilyun)
tahun yang lalu,kejadiannya berawal dari meledaknya atom prima atau atom awal (primeval
atom). Ledakan itu sangat besar dan dasyat yang menyebabkan berhamburannya
seluruh isi (Materi dan energi)atom prima itu ke segala arah.”
Dengan dasar teori Big Bang itu, para ahli
sekarang berhasil mereka ulang pembentukan alam semesta dari waktu ke waktu,
dimulai dari pristiwa Big Bang bahkan saat ini mereka dapat memperkirakan
bagaimana bentuk alam semesta ini beberapa abad nanti, contohnya jika Galaksi
Bimasakti (Milkyway) tempat kita berpijak dan galaksi tetangga yang paling
dekat yaitu Galaksi Andromeda akan saling bergerak mendekat dan suatu saat
mereka akan bertabrakan.
B . Proses Terbentuknya Alam Semesta
Setelah terjadinya ledakan (big Bang), terjadilah semacam
bencana alam semesta (cosmic cataclysm). Alam semesta dipenuhi oleh bola-bola
api yang sangat panas dan padat. Dari bola-bola api inilah kemudian terbentuk
partikel-partikel dasar dan muatan-muatan energi, dari muatan-muatan energi ini
kemudian terbentuk daya-daya kekuatan di alam semesta. Daya kekuatan alam yang diperkirakan pertama kali
terbentuk adalah daya gravitasi, kemudian daya nuklir serta daya
electromagnetis.
Partikel-partikel dasar yaitu elektron, photon, neutron
dan lain-lain saling bertubrukan untuk kemudian membentuk proton dan neutron.
Selama masa ini sebagian besar energi masih berbentuk radiasi
(percikan-percikan cahaya dari bola-bola api).
Alam semesta terus mengembang dan perlahan-lahan mulai
mendingin. Pada tahap ini, inti atom hidrogen, helium dan litium mulai
membentuk. Tahap selanjutnya alam semesta mulai memasuki tahap suhu yang cukup
dingin sehingga partikel-partikel elektron yang bermuatan negatif dapat berkait
dan menyatu dengan inti-inti atom hidrogen dan helium yang bermuatan positif untuk
kemudian membentuk atom-atom yang netral. Karena alam semesta terus membesar,
kepadatannya otomatis semakin berkurang dan suhunya juga semakin mendingin.
Proses pengembangan alam semesta terus berlanjut dengan
tingkat kecepatan yang tinggi. Daya gravitasi mulai mempengaruhi tingkat
kepadatan gas-gas yang terbentuk akibat Big
Bang, sehingga menciptakan gumpalan-gumpalan awan gas. Saat
gumpalan-gumpalan ini semakin memadat, inti gumpalan gas tersebut juga
bertambah padat berlipat-lipat dengan suhu yang juga terus meningkat panas
sampai akhirnya menyala sebagai bentuk awal sebuah bintang. Saat semua
kantong-kantong gas mengalami proses serupa maka kelompok bintang-bintang muda
ini membentuk menjadi sebuah gugusan bintang (galaksi). Seluruh proses di atas,
dari Big Bang hingga terbentuknya planet, bintang serta galaksi berlangsung
dalam kurun waktu milyaran tahun.Seperti halnya proses pembentukan
bintang-bintang yang lain, bintang kita, yang kita kenal dengan nama Matahati
(sun) juga terbentuk dari gumpalan atau kantong awan gas. Gumpalan awan gas
yang berbentuk piringan yang sangat luas ini beterbangan berputar-putar. Bagian
tengahnya mulai padat dan memanas untuk kemudian menyala menjadi bintang
sementara materi sisa disekelilingnya saling bertumbukan, menyatu dan
menggumpal membentuk planet-planet, bulan-bulan dan asteroid. Bumi yang
merupakan bagian kecil dari material yang menggumpal ini menjadi planet ke
tiga. Dengan suhunya yang relatif lebih dingin, memungkinkan terbentuknya
atmosfer pendukung kehidupan.
C . Pendukung Teori Big Bang
Teori Big Bang ini diajukan oleh Georges
Lemaitre pada tahun 1927,
dia adalah seorang pendeta sekaligus ahli matematika dari Belgia. Bertahun-tahun
kemudian, Edwin Hubble menetapkan teori bahwa : Galaksi-galaksi di alam semesta
ini semuanya bergerak menjauhi pusat alam semesta dengan kecepatan yang sangat
tinggi atau dapat dikatakan bahwa alam semesta ini mengembang kesegala arah.
Apa yang dikemukakan Hubble ini menguatkan teori Big Bang-nya Lemaitre.
Teori Big Bang juga memprediksikan bahwa ledakan Big Bang
telah meninggalkan seberkas cahaya radiasi ("background" radiation)
dan pada tahun 1964, Arno Penzias dan Robert Wilson berhasil menemukan radiasi
pertama ini, persis seperti yang diprediksikan dalam teori Big Bang.
D . Terbentuknya Materi Padat
Setelah big bang sampai 300.000 tahun kemudian, bentuk
materi masih berupa gas. Dari gumpalan-gumpalan gas ini selanjutnya
bintang-bintang berukuran sangat besar mulai terbentuk tetapi hanya berusia
pendek karena kemudian meledak (supernova). Setelah meledak gas-gasnya
menggumpal lagi, menjadi padat, kemudian menyala dan terbentuk bintang-bintang
lagi yang berukuran lebih kecil.
Meledak kembali, demikian terus menerus untuk beberapa
kali sampai akhirnya terbentuk materi-materi berat di inti bintang-bintang yang
meledak. Materi-materi padat inilah yang kemudian membentuk benda-benda di alam
semesta seperti yang sekarang ini seperti planet-planet dll bahkan unsur-unsur
pembentuk tubuh kita sebagian besar dari materi-materi berat ini.
Jadi, materi-materi padat dibentuk di dalam inti bintang
melalui proses fusi nuklir (peleburan / penyatuan materi nuklir) dan dimulai
dari materi-materi ringan seperti hidrogen dan helium. Sementara materi-materi
yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen hingga besi dibentuk di
dalam inti bintang karena memang suhu dan tekanannya lebih memungkinkan.
Materi-materi ini terlempar ke luar angkasa saat bintang-bintang tersebut
meledak.
3
. Tata Surya
Lima
milyar tahun yang lalu,belum terbentuk matahari. Bahkan, daerah galaksi yang
membentuk tata surya kita adalah gelap, dingin, dan hampir kosong. Awan yang
berhamburan dari gas dan debu yang mengelilingi kegelapan. Tapi tahap demi
tahap, awan menjadi matahari dan planet-planet.
A . Tinjauan Umum
Tata Surya
Tata
surya adalah kumpulan dari benda-benda langit yang mengelilingi matahari sesuai
dengan orbitnya. Susunan tata surya terdiri atas sebuah matahari,
sembilan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet yang juga disebut
bintang berekor, asteroid, dan meteorit. Matahari terletak di pusat tata surya
dan memiliki massa yang paling besar, yaitu besarnya 99,86 % selanjutnya
dari matahari secara berurutan, yaitu planet dalam : Merkurius, Venus, Bumi,
dan Mars. Kemudian sabuk asteroid paling besar, yang terletak di antara orbit
Mars dan Jupiter. Kemudian, ada planet luar ; Jupiter, saturnus, Uranus,
Neptunus , dan Pluto yang masih diperdebatkan di luar Neptunus, termasuk
Pluto, terletak sesuatu yang berbentuk cakram yaitu Sabuk Kuiper (dapat
diucapkan “koy-per”) pada komet dan benda-benda dengan jenis yang
berbeda-beda. Di luar sabuk kuiper yang jauh terdapat awan Oort , bintang
berekor yang besar dengan sempurna mengelilingi tata surya. Sebagian besar
benda langit anggota tata surya ini beredar atau berevolusi mengelilingi
matahari dengan lintasan edar berupa elips. Karena lintasan edarnya berbentuk
elips, maka dalam setiap revolusinya , anggota tata surya ini pada suatu saat
berada dekat dengan matahari, namun pada suatu saat yang lain berada jauh
dengan matahari. Titik terdekat ke matahari disebut perihelium sedangkan titik
terjauh disebut aphelium. Kecepatan gerak planet dalam menempuh lintasan
revolusinya tidak selalu tetap. Pada saat dekat titik perihelium kecepatannya
lebih besar dibandingkan dengan pada saat planet tersebut didekat titik
aphelium. Dan terkecuali untuk Pluto, semua planet dan bulan terbesar dari
planet mengikuti orbit yang tak beraturan pada bidang yang sama. Bidang ini
disebut ecliptic, yaitu diartikan sebagai bidang pada orbit bumi. Selanjutnya,
semua planet dan hampir semua bulan mengorbit pada arah yang sama-berlawanan
arah jarum jam (dilihat dari kutub utara Matahari). Ini adalah juga arah di
mana matahari dan hampir semua planet berputar.
Tata surya adalah
seperti bagian dalam atom, hampir seluruhnya ruang hampa.tata surya mempunyai jarak
yang besar, oleh karena itu ilmuwan menggunakan satuan astronomi untuk mengukur
tata surya. Salah satu satuan astronomi (AU) yaitu 1,5 x 108 km (9,3x107 mil)
atau jarak dari bumi ke matahari.
Dari
table di atas mengungkapkan bagian planet ke dalam dua grup. Planet dalam
yaitu (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) padat dan relative kecil dan erat.
Karena sebab ini sering disebut ‘Planet terrestrial”. Planet luar yang besar,
mempunyai banyak cincin dan satelit, dan terutama disusun dari hydrogen dan gas
helium. Planet luar sering disebut dengan “Planet jovian” karena mirip Jupiter
dalam batas ukuran besar dan komposisi gasnya.
B. Teori
Terbentuknya Tata Surya
Beberapa
teori tentang asal mula terbentuknya tata surya adalah Teori nebula (Teori
Kabut), Teori Pasang Surut, Teori Bintang kembar, dan Teori Proto Planet (Teori
Kondensasi).
1 . Teori Nebula
Immanuel
Kant (1749-1827), seorang ilmuwan filsafat Jerman membuat suatu hipotesis
tentang terbentuknya tata surya. Menurut Kant, di jagat raya terdapat
gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan sehingga lama-kelamaan bagian
tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari,
dan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet-planet, satelit, dan
benda-benda langit lainnya. Seorang ilmuwan fisika Prancis bernama Pierre Simon
de Laplace mengemukakan teori yang hampir sama, pada waktu yang hampir
bersamaan. Menurut Laplace, tata surya yang berasal dari kabut panas yang
berputar sehingga membentuk gumpalan kabut, yang akhirnya bentuknya menjadi
bulat seperti bola besar. Akibat putarannya itu, bentuk bola itu memepat pada
kutubnya dan melebat pada bagian ekuatornya. Kemudian, sebagian massa gas pada
ekuatornya menjauh dari gumpalan intinya membentuk cincin-cincin yang
melingkari intinya. Dalam jangka waktu yang cukup lama cincin-cincin itu
berubah menjadi gumpalan padat, gumpalan kecil-kecil inilah yang membentuk
planet-planet dengan satelitnya dan benda langit lainnya, sedangkan inti
kabut itu tetap terbentuk gas pijar yang akhirnya disimpulkan sebagai matahari.
Persamaan kedua teori di atas terletak pada material asal pembentuk tata surya,
yaitu kabut (nebula), sehingga kedua teori itu disebut teori Nebula atauTeori
kabut, atau lebih dikenal dengan nama Teori Kant dan Laplace.
a) Kabut
matahari dengan panas tinggi, memutar dengan cepat dan mendatar
Selama
lebih dari jutaan tahun di mana kabut matahari menipis, mempunyai panas tinggi,
memutar cepat, dan mendatar menjadi bentuk cakram. Sebagai hasil, nebula diubah
bentuknya dari luas, hamburan di beberapa arah, awan menjadi cakram yang
memutar sangat kecil dengan pusatnya panas. Seperti kabut mengkerut di bawah
pengaruh gaya gravitasi, ini menjadi sangat panas. Sesuai dengan hukum energy
konservasi, energy potensial gravitasi pada partikel yang tertarik diubah
bentuknya menjadi panas dan juga tertutup bersama.
Juga,
seperti kabut mengkerut, kabut memutar sangat cepat dan cepat. Sebuah alas an
untuk ini dalah konservasi momentum anguler (sudut). Tiap benda berotasi,
seperti awan dari gas, roda sepeda, atau acrobat yang melakukan salto, menjaga
rotasi am[ai sebuah gaya membuat benda tersebut berhenti. Kita mengatakan bahwa
benda yang berotasi “Kelembaman Rotasi”. Semua benda yang berpindah mempunyai
kelembaman dari gerakan tau momentum linier. Hamper serupa, benda-benda yang
memutar mempunyai kelembaman dari rotasi atau momentum sudut. Teori nebula
adalah sesuatu yang penting untuk mengetahui momentum sudut ini adalah tetap.
Konservasi momentum sudut mengatakan bahwa momentum sudut adalah konstan
sehingga ketika sebuah benda memusatkan untu berputar, ini adalah memutar
paling cepat. Sebagai yang sering dikenal peluncur s yang menarik lengannya
menjadi sebuah putaran, menghasilkan tambahan putaran. Jadi, debu dan gas
sebuah awan yang berotasi pada mulanya dengan kecepatan rendah seperti
pengerutan, mencapai kecepatan rotasi.
Sesuatu
berbentuk bola memutar dengan cepat, dan yang terjadi adalah bola tersebut
mendatar. Apabila kita mengamati seorang koki membalikkan adonan pizza menjadi
sebuah cakram dengan memutar pada tangannya. Jupiter, dengan putaran paling
besar, dapat dilihat bagian ini adalah bentuk sebuah bola yang asli.
Ketika gas sebuah bola meningkat, ini adalah kecepatan putaran, mendatar sangat
jelas-mendatar tepat galaksi kita, yaitu Milky Way. Jadi gas sebuah bola pada
mulanya adalah menjadi pemutar cakram, pusatnya menjadi awal matahari.
Sebuah
formasi dari cakram yang memutar saat ini. Semua planet bergerak mengelilingi
matahari yang sama dekat bidangnya karena mereka terbentuk dari suatu kabut
cakram yang sama datarnya. Secara lengkap yang mana cakram telah memutar
menjadi rotasi matahari dan orbit planet-planet secara lengkap. Ini juga
memilih secara lengkap sebuah rotasi untuk planet-yang mana hamper rotasi
planet-planet adalah sama.
b) Komposisi
kimia tata surya
Sesuai
dengan keterangan-keterangan kita dapat mengartikan saat ini, seluruh alam
diciptakan dalam Big Bang, sekitar 14 miliar tahun yang lalu. Hydrogen dan
helium juga terdapat elemen kimia ketika awal mula alam semesta. Akhirnya,
elemen besi yang paling berat telah dibentuk dengan reaksi fusi di pusat
bintang yang besar. Elemen yang paling berat yang mana besi diproduksi dengan
ledakan bintang besar-supernova. Banyak tumpahan muatan bintang yang mati
kembali ke dalam ruang angkasa. Jadi sepanjang elemen yang berat dengan
hydrogen dan helium yang dilepaskan ke dalam ruang angkasa dari bintang yang
mati dan dapat digunakan kembali ke dalam generasi bintang baru.
Pada
proses pemanasan elemen berat (berarti semua elemen yang berat daripada helium)
dan mungkin menggunakan sejarah alam semesta seluruhnya. Menariknya, hanya
bagian asli dari hydrogen dan helium yang kecil diubah ke dalam elemen yang
paling berat. Ketika tata surya kita terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang
lalu, sekitar 2 5 (dari massa)murni hiidrogen dan helium dalam galaksi yang
dibentuk menjadi elemen yang paling berat. Komposisi dari kabut matahari
sekitar sama dengan komposisi dari galaksi ketika kabut matahari terbentuk.
Jadi kabut matahari adalah sekitar 98 % hydrogen dan helium. Dua persen yang
lain adalah elemen berat yang diproduksi dalam penggunaan dari elemen pada
generasi bintang baru. Matahari dan planet luar menjaga komposisi sampai saat
ini, walaupun planet terrestrial mengandng proposi elemen berat yang paling
tinggi.
2. Teori Planetesimal
Thomas
C. Chamberlin (1843-1928), seorang ilmuwan geologi dan Forest R. Moulton
(1872-1952), seorang ilmuwan astronomi, keduanya ilmuwan Amerika Serikat,
mencetuskan teori yang dikenal dengan nama teori Planetesimal yang artinya
planet kecil. Disebut sebagai plnet kecil karena menurut teori ini planet
terbentuk dari benda padat atau unsure-unsur kecil yang memang telah ada
sebelumnya.
Menurut
teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya, kemudian pada suatu
saat ada sebuah bintang melintas pada jarak yang tidak terlalu jauh dari
matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari
maupun bintang itu, sehingga sebagian dari massa matahari tertarik kea rah
bintang mirip lidah raksasa. Pad saat bintang menjauhi matahari, sebagian dari
massa yang tertarik itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi
terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet dan benda
langit lainnya.
3. Teori Pasang Surut
Sir
James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuwan Inggris,
mengemukakan teori pasang surut. Teori ini hampir sama dengan teori
planetesimal. Jeans dan Jeffreys menggambarkan bahwa setelah bintang yang
mendekat itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk benda menyerupai
cerutu yang terbentang kea rah bintang. Karena bintang bergerak makin menjauh,
maka massa cerutu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar
matahari. Gumpalan-gumpalan gas kemudian membeku dan terbentuklah
planet-planet. Teori itu juga juga menjelaskan , mengapa planet-planet di
bagian tengah , seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus memiliki ukuran
besar, sedangkan pada bagian ujungnya seperti Merkurius dan Venus di dekat
matahari dan Pluto di ujung lainnya mempunyai ukuran lebih kecil.
4. Teori Bintang kembar
Teori
ini dikemukakan pada tahun 1930 yang pada dasarnya juga mirip dengan teori
Planetesimal. Menurut teori ini, pada awalnya ada dua bintang kembar, kemudian
satu bintang meledak menjadi serpihan kecil-kecil. Akibat pengaruh medan
gravitasi bintang yang tidak meledk, serpihan-serpihan itu berputar
mengelilinginya. Serpihan-serpihan ini kemudian dikenal sebagai palanet-planet,
satelit-satelit pengiring planet, dn benda-benda langit kecil lainnya,
sedangkan bintang yang tetap utuh adalah matahari.
5. Teori Proto planet atau Teori Kondensasi
Pada
tahun 1940, Carl von Weeizsaeker, seorang ilmuwan Astronomi Jerman mengemkaan
suatu teori yang disebut teori Proto Planet. Kemudian pada tahun 1959 teori ini
disempurnakan oleh ilmuwan astronomi lain, yaitu Gerard P. Kuiper dan
Subrahmanyan Chandrasekhar. Pada prinsipnya teori ini mengutarakan bahwa
tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan gas dan debu. Menurut
mereka, peristiwa ini berlangsung lebih dari lima miliar tahun lalu. Pada
proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan,
kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar. Dalam selang waktu jutaan
tahun gumpalan gas memipih menyerupai sebuah bentuk cakram, yaitu tebal di
bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di
bagian tengah cakram mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan
panas dan berpijar, yang pada akhirnya menjadi matahari . sedangakan bagian
yang paling luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak
gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, yang kemudian membeku dan
menjadi planet-planet dan benda-benda langit lainnya. Teori proto planet
merupakan teori yang popular saat ini karena dianggap sebagai teori yang secara
tepat melukiskan asal-usul tata surya.
B . Bumi sebagai Planet
a . Pengertian Bumi
Bumi
kita berdiameter 12.756 km di equator dan 12.712 km pada arah Kutub, oleh sebab
itu Bumi tidak bulat melainkan lonjong. Luas permukaan bumi 510 juta km2 dimana
75% terdiri dari lautan. Beratnya diperkirakan 5,976x 1021 . Lingkaran khatulistiwa
40.000km. Dengan demikian ketika berotasi kecepatanya 1.673km/jam (464,82
meter/detik) pada khatulistiwa, karena berotasi sekali dalam 24 jam. Sedangkan
ketika berevolusi kecepatannya 30.2567km/detik.
Bumi adalah planet yang menempati
urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet Mercurius dan Venus, dan planet
Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang dihuni mahluk hidup
terutama manusia, Atmosfer Bumi terdiri dari beberapa unsur zat, (perhatikan
gambar berikut yang secara tersusu unsur zat yang ada pada lapiasan bumi,
sebagai berikut:
Zat lemas 78%, Oksigen 21%; Orgon 0,9%, dan unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat sedikit. Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan.
Zat lemas 78%, Oksigen 21%; Orgon 0,9%, dan unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat sedikit. Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan.
Bumi
adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet
Mercurius dan Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata
Surya ini yang dihuni mahluk hidup terutama manusia, Atmosfer Bumi terdiri dari
beberapa unsur zat, (perhatikan gambar berikut yang secara tersusun unsur zat yang
ada pada lapiasan bumi, sebagai berikut:
Zat lemas 78%, Oksigen 21%; Orgon 0,9%, dan unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat sedikit. Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan.
Zat lemas 78%, Oksigen 21%; Orgon 0,9%, dan unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat sedikit. Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan.
Bumi
adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam Tata Surya, setelah planet
Mercurius dan Venus, dan planet Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata
Surya ini yang dihuni mahluk hidup terutama manusia, Atmosfer Bumi terdiri dari
beberapa unsur zat, (perhatikan gambar berikut yang secara tersusun unsur zat yang
ada pada lapiasan bumi, sebagai berikut:
Zat lemas 78%, Oksigen 21%; Orgon 0,9%, dan unsur lainya
seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya sangat sedikit. Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan permukaan Bumi tertutup
oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri dari daratan.
Seperti
apakah susunan bagian dalam Bumi Komposisi bagian dalam bumi adalah sebagai
berikut;
1. Barysfeer,
pada lapisan ini tebalnya±3.470km dan terdiri dari unsure nikel dan ferum.
2. Lapisan
perantara, pada lapisan ini bagian dalam bumi memiliki ketebalan±1.700km yang
terdiri dari batuan meteorit, pada lapisan initerdiri dari lapisan periodit
kedalamanya ±1.540km dmb, lapisan ferrosporadis kedalamanya 700km,dan lapisan
lithosporadis ketebalanya 700km.
3. Lapisan
lithosfer, ini merupakan lapisan terluar dari Bumi.
Lapisan lithosfer ketebalannya± 60km,
sering juga disebut dengan lapisan batu-batuan, terbagi lagi lapisan
terluar dinamakan lapisan Sial, karena teridiridari SiO2 dan
Al2O3 dan bagian dalamnya lapisan Sima
terdiri dari SiO2 dan MgO, Al2O3.
Bumi adalah bagian dari Tata Surya
yang terdiri dari beberapa bagian :
1. Kerak
Bumi (Crust)
Kerak
Bumi Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium
(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak
Bumi merupakan bagian terluar dari Bumi yang terdiri dari :
Kerak benua yang mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Tersusun atas batuan granit yang memiliki kepadatan rendah (Lapisan Granitis). Kerak samudra yang mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km. Tersusun atas batuan basalt yang memiliki kepadatan tinggi (Lapisan Basaltis).
Kerak benua yang mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Tersusun atas batuan granit yang memiliki kepadatan rendah (Lapisan Granitis). Kerak samudra yang mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km. Tersusun atas batuan basalt yang memiliki kepadatan tinggi (Lapisan Basaltis).
2. Selimut
(Mantel)
Lapisan
mantel merupakan lapisan tebal yang terletak di antara kerak dan inti bumi.
Sebelum mantel bumi, terdapat lapisan yang disebut diskontinuitas mohorovicic
(Lapisan Mohorovisik). 80% dari volume bumi merupakan mantel. Tersusun atas
mineral besi dan magnesium silikat. Mantel bumi ada yang bersifat cair dan
padat.
3. Inti
(Core)
Inti Bumi adalah lapisan bumi
terdalam dengan batuan yang paling padat dibandingkan dengan lapisan lainnya.
Terbagi dua :
- Inti Luar yang bersifat cair dengan
ketebalan 2.891-5.150 km
- Inti Dalam yang bersifat padat
Terbagi dua :
- Inti Luar yang bersifat cair dengan
ketebalan 2.891-5.150 km
- Inti Dalam yang bersifat padat
b . Gerak Rotasi
Bumi
Gerak
bumi yang berputar mengitari porosnya sendiri disebut gerak rotasi bumi. waktu
yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali mengitari porosnya adalah 1 hari
atau 24 jam (tepatnya 23 jam, 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah
“arah timur” yaitu dari barat ke timur. Gerak rotasi bumi yang arahnya ke timur
mengakibatkan pada siang hari matahari seolah-olah bergerak dari timur ke
barat, demikian juga dengan bulan dan bintang di malam hari. Gerak benda-benda
langit disebut gerak harian langit atau sering disebut gerak semu harian.
Bintang dalam gerak hariannya akan kembali pada tempat yang sama di bola langit
setelah menempuh waktu yang sama dengan periode rotasi bumi.
Akibat
rotasi bumi terhadap porosnya yaitu pergantian siang dan malam hari, gerak semu
harian benda langit, pengembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub
bumi, dan perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
c . Revolusi Bumi
Satu
kali bumi beredar mengelilingi matahari (berevolusi) diperlukan waktu 365,25
hari atau 1 tahun. Kecepatan rata-rata bumi dalam berevolusi adalah 30 km/s, sedangkan
kecepatan berotasi adalah 464 m/s. Revolusi bumi menyebabkan beberapa peristiwa
yaitu pergantian musim di bumi sepanjang tahun; perbedaan lamanya waktu siang
dan malam; terlihatnya rasi bintang yang berbeda setiap bulan, hal ini karena
setiap bulan posisi bumi berbeda dengan bulan sebelumnya sehingga langit di
atas kepala kita pun berbeda akibatnya bintang-bintang yang tampak jadi
berbeda. Kumpulan bintang dengan pola-pola tertentu disebut rasi bintang; dan
adanya gerak semu tahunan matahari.
Empat
musim di bumi terjadi di daerah-daerah pada belahan bumi utara dan belahan bumi
selatan, sedangkan di daerah khatulistiwa tidak ada pergantian musim.
C . Struktur Bumi
Seperti
halnya kebanyakan benda langit, Bumi berbentuk bola, meskipun agak pepatpada kedua
kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak rotasi mengelilingi sumbunya. Oleh
karenaitu, jarak pusat Bumi terhadap khatulistiwa lebih panjang daripada
terhadap kutubnya.Panjang diameter pada khatulistiwa = 12.762 km, sedangkan
panjang diameter pada kutub =12.306 km. Diameter rata-rata Bumi = 12.784 km.
Berat jenis Bumi adalah 5.5, sedangkanberatnya adalah 6,6 x 102' ton.
Bumi
diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukaan Bumi terdapat
lapisanair yang disebut hidrosfer. Bagian Bumi yang padat terdiri atas kulit
(kerak) atau lithosfer,dan bagian inti yang disebut centrosfer.
a. Lithosfer
dan Centrosfer
Lithosfer
tebalnya hanya kurang lebih 32 km (=32.000 m) dan merupakan bagian yangpenting
dalam kehidupan manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai
tempattinggal. Ketebalan lithosfer tidak sama. Bagian tebal berupa benua
setebal 8 km, bagian tipisberupa dasar laut yang dalam setebal 3,5 km dan
terdiri atas 2 lapisan, yaitu lapisan sebelahatas. terdiri dari silikon dan
aluminium dengan Berat Massa (BM) rata-rata 2,65 dan lapisansebelah dalam,
terdiri dari silikon dan magnesium dengan BM 2,9.
Di bawah
lithosfer terdapat centrosfer yang dapat dibagi atas:
Bagian paling
dalam yang disebut inti dalam Bagian luar disebut inti luar, dan Bagian mantel
(lihat bagan); BM inti Bumi = 10,7
Berdasarkan BM
sebesar 10,7 maka orang menduga bahwa inti Bumi terdiri atascampuran logam
Nikel dan Ferum (besi), dan inti inilah yang menimbulkan adanya
sifat-sifatkemagnetan Bumi, dengan kutub Utara di bagian Selatan dan kutub
Selatan terletak di bagianUtara.
Letak itu tidak tepat, tetapi mempunyai penyimpangan 17° dilihat dari pusat
Bumi.
b.
Hidrosfer
Hidrosfer tidak
sepenuhnya menutupi seluruh permukaan Bumi, tetapi hanya 75 % yangmeliputi
lautan, danau-danau, dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman laut
rata-rata 4000 m dan yang terdalam adalah di dekat pulau Guam dengan kedalaman
11000 m.
Hidrosfer
mempunyai pengaruh yang besar terhadap atmosfer karena air yang menguapakan
membentuk awan yang selanjutnya menimbulkan hujan, kembali ke laut lagi. Siklus
airsemacam itu berlangsung berabad-abad. Siklus itu menyebabkan air laut
menjadi asin karenagaram mineral yang mudah larut pada kerak Bumi terbawa ke
laut secara terus-menerus.
c.
Atmosfer
Atmosfer
merupakan lapisan gas yang menyelubungi Bumi, yang dalam kehidupansehari-hari
disebut udara. Tebal atmosfer sebesar 4800 km, terhitung dari permukaan air
laut.BJ bagian bawah 0,013, dan semakin ke atas semakin kecil sampai mendekati
0.
Atmosfer terbagi
atas tiga lapisan, yaitu (1) lapisan terbawah setebal 16 km disebuttroposfer;
(2) lapisan tengah di atas 16-80 km disebut Stratosfer, dan (3) lapisan teratas
diatas 80 km disebut ionosfer. Berikut ini uraian lebih terinci.
a)
Troposfer
Lapisan setebal
16 km ini, pada daerah khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km padakutub-kutub
Bumi. Hampir seluruh uap air yang terkandung dalam atmosfer terdapat didalam
lapisan ini. Sehubungan dengan kandungan uap air itulah terjadi hujan, salju,
angin,dan badai. Pesawat terbang mengarungi udara hanya sampai batas troposfer.
Suhu troposferterhitung dari permukaan Bumi ke atas ternyata turun secara
teratur, setiap 1,6 km turunsecara drastis menjadi 0.
b)
Stratosfer
Lapisan ini
n.ulai dari 16 km sampai 80 km di atas Bumi. Suhu rata-rata sekitar -35°
C.Pesawat terbang sebenarnya masih dapat mengarungi pada lapisan terbawah dari
stratosfer,asal semua pintu kabin dapat ditutup rapat dan udara di dalam
pesawat diatur, terutama kadaroksigennya hingga seperti kondisi dalam
troposfer.
c)
Ionosfer
Lapisan ini terdapat di
atas 80 km dengan tekanan udara sangat rendah sehingga semuapartikel terurai
menjadi ion-ion. Lapisan ionosfer sangat penting sehubungan dengankomunikasi
radio jarak jauh karena lapisan ini merupakan pemantul gelombang radio.
Fungsipemantul gelombang radio, sehubungan dengan permukaan Bumi melengkung dan
dalamtroposfer sering terjadi gangguan cuaca.
D
. Pembentukan Benua dan Samudera
Sebagaimana
telah kita ketahui bahwa bumi sebagai benda alam semesta padapermulaannya
merupakan benda yang berpijar kemudian mendingin. Pada proses mendingintersebut
maka yang menjadi keras adalah lapisan terluar yang sering kita sebut kulit
Bumiatau kerak Bumi dan dalam istilah asing disebut lithosfer. Pada tahap awal,
lapisan lithosfersangat labil, tetapi tetap berotasi. Karena rotasi itu,
lapisan kerak bumi yang labil dapat menggeser ke arah horizonal atau vertikal
(geonklinal). Hal ini juga terjadi karena lapisan dibawah kerak Bumi pada saat
itu masih leleh.
Wegener seorang ahli geografi
bangsa, Jerman mengemu-cakan suatu teori yang disebut juga teori Wegener
(1915). Menurut teori ini, Bumi pada 2500 juta tahun yang lalu hanyaterdapat
satu benua yang sangat besar yang retak dan kemudian bergeser saling
menjauhisatu dengan yang lain. Akibat pergeseran itu, terbentuklah benua-benua
Amerika, Asia,Eropa, Afrika, Australia, dan Antartika. Teori Wegener didukung
oleh fakta yaitu: sepanjangTimur dari Amerika Selatan ternyata mempunyai bentuk
dan lekukan yang kira-kira samadengan lekukan pada benua Afrika sebelah Barat
dan lekukan bagian Selatan benua Australiacocok dengan tonjolan benua
Antartika.
Demikian juga semenanjung India dan
pulau Madagaskar cocok dengan teluk yangterbentuk antara Afrika dengan
Antartika. Kecocokan itu tidak hanya pada segi geografik,tetapi ternyata cocok
pula ditinjau dari segi geologi yakni jenis dan umur batu-batuan
adalahkira-kira sama (lihat gambar 29). Peristiwa pergeseran itu berlangsung
dalam jutaan tahun.Secara kronologis dapat digambarkan bahwa:
a. Pada
225 juta tahun yang lalu, masih terdapat benua "Super Continental".
b. Pada
200 juta tahun yang lalu, "Super Continental" pecah menjadi 3 bagian,
yakni benuaEropa-Asia, Afrika-Amerika, dan Antartika-Australia.
c. Pada
135 juta tahun yang lalu. Afrika dan Amerika mulaimemisah.
d. Pada
65 juta tahun yang lalu. Australia dan Antartika memisahkan diri. Pergeseran
sampaisaat ini pun masih berlangsung.
Pembentukan Samudera terjadi
karena:
1) Pergeseran
vertikal, yaitu samudera India (Indonesia) dimana kerak Bumi menggeser kebawah
dan sebagai imbangannya bagian sisi lain menggeser ke atas menjadi dataran
tinggiatau gunung Himalaya (gunung tertinggi didunia).
Tertarik oleh benda
alam semesta lain (ingat teori Tidal) dan gaya sentripetal sehinggabagian Bumi
terlepas menjadi planet yaitu Bulan, maka terbentuk samudera
Pasifik.Berdasarkan penelitian batu-batuannya, maka
batu-batuan di Bulan sama dengan batu-batuanpada dasar Samudera
Pasifik, yaitu batuan Silisium-Magnesium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar